Status, Peranan, dan
Kekuasaan Dalam Organisasi Informal
Organisasi informal sebagian besar
berkembang dari perbedaan posisi – posisi status para peserta. Secara umum ada
empat posisi status yang dikenal dalam suatu kelompok atau organisasi :
1.Pemimpin Kelompok.
2.Anggota Kelompok Utama.
3.Status Golongan Pinggir.
4.Status di luar.
1.Pemimpin Kelompok.
2.Anggota Kelompok Utama.
3.Status Golongan Pinggir.
4.Status di luar.
Faktor yang berhubungan erat dengan
status adalah peranan system informal organisasi. Peranan adalah suatu
pengharapan bahwa orang mempunyai posisi. Peranan – peranan informal dalam
suatu organisasi sangat bervariasi dan mudah berubah. Berbagai peranan yang
sangat berbeda – beda ini tidak dimaksudkan menjadi stereotip atau berarti
bahwa setiap peserta hanya mempunyai satu peranan. Orang yang sama dapat
mempunyai suatu peranan dalam suatu situasi (misal, sebagai anggota kelompok
kerja manajemen menengah) dan peranan lain dalam situasi lain (misal, sebagai
pemimpin informasi kelompok yang menentang peraturan atau proyek baru).
Studi klasik yang dilakukan oleh
Melville Dalton telah memberikan gambaran yang jelas tentang kekuasaan
organisasi informal. Bagian (a) dalam gambar 9 – 2 menyajikan organisasi formal
pada perusahaan MK (hipotetik). Kemudian melalui penyamaran, wawancara,
pengamatan, dan sosialisasi, dapatlah disusun bagan organisasi informal seperti
ditunjukkan oleh bagian (b) gambar 9 – 2. Bagan informal ini menunjukkan
kekuasaan nyata yang berbeda dengan
kekuasaan dan pengaruh berbagai manajer yang ditetapkan secara formal pada
perusahaan MK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar