3.1. Karangan Deduktif
(kata ganti, transisi, repetisi)
contoh paragraf
deduktif
Isle
Royale, pulau terbesar di Danau Superior, Amerika Serikat, merupakan rumah bagi
sejumlah binatang yang secara alamiah bermusuhan. Rusa besar yang
gemar makan tumbuh-tumbuhan dan serigala yang gemar memangsa rusa besar sudah
hidup berdampingaan di situ selama lebih dari 50 tahun.
Saat ini Indonesia
sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya.Banyak usaha yang
dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan pemakaian
barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya
manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan Negara.
Bagia pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan
perekonomian Negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Karna yang kita ketahui Indonesia
terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu,
dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan
perekonomiannya.
FUNGSI
BAHASA DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Dengan
adanya sumber daya yang potensial di Indonesia, kita harus optimis bahwa
perekonimian kita akan pulih kembali dari gelap gulita kehidupan.Semua itu akan
berhasil tentunya dengan kerjasama yang baik, dan dengan adanya rasa kesadaran
di semua semua lapisan masyarakat. Dan di tahun 2010 ini semoga Indonesia
menjadi lebih baik lagi bukan hanya dari sector ekonomi namun juga disegala
sektor. Karna sebuah Negara dikatakan kaya bukan dari segi kekayaan alamnya
saja. Naman Negara tersebut juga dapat memakmurkan penduduknya.
Sejarah bahasa
Indonesia;
Bahasa indonesia adalah dialek kaku dari bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928 atas usulan Mohammad Yamin. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.tepatnya pada saat hari Kemerdekaan
Berdasarkan fungsinya bahasa Indonesia dibagi menjadi 5 fungsi;
1. Ekspresif
Contohnya;mampu menggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan.
Bahasa indonesia adalah dialek kaku dari bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928 atas usulan Mohammad Yamin. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.tepatnya pada saat hari Kemerdekaan
Berdasarkan fungsinya bahasa Indonesia dibagi menjadi 5 fungsi;
1. Ekspresif
Contohnya;mampu menggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan.
2. Komunikasi
Contohnya; sebagai alat berinteraksi atau hubungan antara dua manusia dan sehingga pesan yang dikmaksudkan dapat dimengerti.
Contohnya; sebagai alat berinteraksi atau hubungan antara dua manusia dan sehingga pesan yang dikmaksudkan dapat dimengerti.
3. Kontrol sosial
contohnya; tulisan “dilarang merokok” bahasa tersebut berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol
contohnya; tulisan “dilarang merokok” bahasa tersebut berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol
4. Adaptasi
Contohnya;bila kita berada di wilayah atau daerah yang asing atau diluar ibu kota, kita dapat menggunakan bahasa Indonesia tersebut sebagai alat untuk adaptasi dengan lingkungan baru tersebut.
Contohnya;bila kita berada di wilayah atau daerah yang asing atau diluar ibu kota, kita dapat menggunakan bahasa Indonesia tersebut sebagai alat untuk adaptasi dengan lingkungan baru tersebut.
5. Integrasi/pemersatu
Contohnya;bahasa-bahasa yang berbeda atau beraneka ragam dan dipersatukan oleh bahasa Nasional yang dapat dipakai di seluruh Indonesia yang menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.
Contohnya;bahasa-bahasa yang berbeda atau beraneka ragam dan dipersatukan oleh bahasa Nasional yang dapat dipakai di seluruh Indonesia yang menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.
Kedudukan bahasa
Indonesia sebagai bahasa Nasional di ikrarkan pada 28 oktober 1928 yaitu hari
“Sumpah Pemuda” yang memilki fungsi-fungsi sebagai;
1. Lambang identitas Nasional.
2. Lambang kebanggaan kebangsaan.
3. Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi.
4. Alat pemersatu bangsa yang berbeda Suku,Agama,ras,adat istiadat dan Budaya.
Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional yang diselenggarakan di jakarta pada tangal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan berdasarkan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah;
1. Sebagai bahasa resmi kenegaraan.
2. Sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
3. Sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
4. Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
1. Lambang identitas Nasional.
2. Lambang kebanggaan kebangsaan.
3. Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi.
4. Alat pemersatu bangsa yang berbeda Suku,Agama,ras,adat istiadat dan Budaya.
Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional yang diselenggarakan di jakarta pada tangal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan berdasarkan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah;
1. Sebagai bahasa resmi kenegaraan.
2. Sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
3. Sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
4. Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Dari kutipan karangan
deduktif di atas maka kita mendapatkan beberapa kata yang di termukan:
. Kata Ganti
Kami di ganti dengan
kata Kita
Bahasa Indonesia
menggunakan dua jenis kata ganti orang pertama jamak, yaitu “kami” dan “kita”.
“Kami” adalah kata ganti eksklusif yang berarti tidak termasuk sang lawan
bicara, sedangkan “kita” adalah kata ganti inklusif yang berarti kelompok orang
yang disebut termasuk lawan bicaranya.
Susunan kata dasar adalah Subjek – Predikat – Objek-Keterangan (SPOK), walaupun susunan kata lain juga mungkin. Kata kerja tidak di bahasa berinfleksikan kepada orang atau jumlah subjek dan objek. Bahasa Indonesia juga tidak mengenal kala/waktu (tense). Waktu dinyatakan dengan menambahkan kata keterangan waktu (seperti, “kemarin” atau “besok”), atau indikator lain seperti “sudah” atau “belum”.Dan Bahasa Indonesia di atur dalam UUD 1945 pada pasal 36 yaitu “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.
Susunan kata dasar adalah Subjek – Predikat – Objek-Keterangan (SPOK), walaupun susunan kata lain juga mungkin. Kata kerja tidak di bahasa berinfleksikan kepada orang atau jumlah subjek dan objek. Bahasa Indonesia juga tidak mengenal kala/waktu (tense). Waktu dinyatakan dengan menambahkan kata keterangan waktu (seperti, “kemarin” atau “besok”), atau indikator lain seperti “sudah” atau “belum”.Dan Bahasa Indonesia di atur dalam UUD 1945 pada pasal 36 yaitu “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.
2. Kata Transisi
Pengertian kata Transisi adalah mata
rantai penghubung antar alinea.Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan
pikiran dua alinea yang berdekatan.Kata-kata tradisional merupakan petunjuk
bagi pembaca kearah mana ia sedang bergerak atau mengingatkan pembaca apakah
suatu alinea baru bergerak searah denganide pokok sebelumnya.Oleh karena
itu,beberapa orang sering mengatakan bahwa transisi berfungsi sebgai penunjang
koherensi dan kesatuan antarbab,antarsubbab,dan antaralinea dalam suatu
karangan.
Transisi Berupa Kata
Alat penanda transisi berupa kata dan kelompok kata
sangat banyak jenisnya.Secara garis besar,alat penanda transisi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Penanda Hubungan Kelanjutan
contoh :
· dan
· lagi
· serta
· lagi
pula
· tambahan
lagi
contoh penanda transisi yang berupa kata lagi
pula adalah sebagai berikut.
Lagi pula,munculnya para
pemipin muda sangat diharapkan oleh masyarakat.
b. Penanda hubungan Urutan Waktu
Contoh:
· dahulu
· kini
· sekarang
· sebelum
· setelah
· sesudah
· kemudian
Contoh penanda transisi yang berupa kata sementara
itu adalah sebagai berikut.
Sementara itu,persiapan pelantikan anggota DPRD sudah
mulai dilakukan oleh panitia pelaksana.
c. Penanda Klimaks
contoh:
· paling…
· se..nya
· ter…
contoh penada transisi yang berupa kata terakhir adalah
sebagai berikut.
Terakhir,dia berdagang buah-buahan pada usia 18 tahun.
d. Penanda Perbandingan
Contoh:
· sama
· seperti
· ibarat
· bak
· bagaikan
contoh penanda transisi yang berupa kata bagaikan adalah
sebagai berikut.
Bagaikan seorang ahli,ia mulai melukis di atas kanvas.
e. Penanda Kontras
Contoh:
· tetapi
· biarpun
· walupun
· sebaliknya
contoh penanda transisi yang berupa kata sebaliknya adalah
sebagai berikut.Sebaliknya,mereka terlihat kurang antusias untuk
berpartisipasi sebagi pemilih pada pemilu tahun ini.
f. Penanda Urutan Jarak
Contoh :
· di
sini
· di
situ
· di
sana
· dekat
· jauh
· sebelah…
contoh penanda transisi yang berupa kata di
sana adalah sebagai berikut.
Di sana,telah berdiri tegak sebuah monumen yang
mengenang kepahlawanansebuah bangsa.
g. Penanda Illustrasi
Contoh :
· umpama
· contoh
· misalnya
Contoh penanda transisi yang berupa kata misalnya sebagai
berikut.
Misalnya,pembangunan tidak akan berjalan tanpa adanya
kerja sama semua pihak.
h. Penanda Sebab Akibat
Contoh :
· karena
· sebab
· oleh
karena itu
· akibatnya
Contoh penanda transisi yang berupa kata akibatnya adalah
sebagai berikut.Akibatnya,semua anggota terkena hukuman.
i. Penanda Kondisi Pengandaian
Contoh :
· jika
· kalau
· jikalau
· andai
kata
· seandainya
contoh penanda kata transisi yang berupa kata seandainya adalah
sebagi berikut.
Seandainya,waktu dapat diulang,aku ingin keluargaku
kembali berkumpul.
j. Penanda Simpulan
Contoh:
· simpulan
· ringkasnya
· garis
besarnya
· rangkumannya
Contoh penanda transisi yang berupa kata ringkasnya adalah
sebagai berikut.
Ringkasnya,semua kegiatan tersebut dapat dilakukan
dengan penuh tanggung jawab.
3. Kata repetisi
Merupakan perulangan kata
yang bermakna sama
Contoh: - Gelap Gulita
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar